“Kami berkomitmen penuh memperbadayakan potensi lokal Indonesia dengan 100% proyek PLTA kami dikerjakan oleh Tenaga Kerja Lokal dengan sumber pendanaan dari Perbankan lokal Indonesia. Kami mungkin satu-satunya perusahaan yang komitmen terhadap pengelolaan sumber daya alam oleh kita sendiri,” Terang, Solihin.
Tidak hanya fokus pada PLTA, KALLA juga saat ini fokus membangun pabrik smelter nikel sebagai penunjang industry baterai sebagai sumber daya masa depan yang lebih ramah lingkungan.
“Kami memiliki cita-cita membangun Kawasan industry khusus Nikel. Yang berfokus pada Nickel processing and battery khususnya di Sulawesi. Namun saat ini kami hanya fokus pada processing mulai dari Nikel hingga satu step sebelum menjadi baterai,”tambahnya.
Untuk memastikan keberlangsungan hidup masyarakat yang berada dikawasan bisnis Energi, KALLA secara aktif menggelar berbagai CSR yang fokus pada pelestarian ekosistem.
“Tentu secara paralel kami fokus pada membantu pelestarian hutan di wilayah PLTA. Corporate Social Responsibility dari bisnis Energi kami fokus pada perawatan hutan, terutama hutan gundul untuk memastikan ketersediaan air bagi kami dan seluruh masyarakat yang tinggal disekitar Kawasan bisnis Energi kami,” jelasnya. (rls)