FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Bimbingan teknis (Bimtek) yang diikuti puluhan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Sinjai di Hotel Grand Asia Makassar menuai sorotan. Kegiatan tersebut terkesan mubazir karena digelar menjelang berakhirnya masa jabatan.
Presidium LSM Sinjai Geram, Awaluddin Adil mengatakan, pelantikan Kepala Desa yang terplih pada Pilkades beberapa waktu lalu dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Maka jabatan Plt Kades di 54 desa pun sebentar lagi akan berakhir.
Sehingga, kehadiran Plt Kades dalam Bimtek itu sangat tidak efektif. Sebab, mereka tidak bisa lagi melaksanakan apa saja yang menjadi pembahasan dalam kegiatan itu.
"Kenapa tidak memberi kesempatan kepada Kades terpilih, Plt Kades hanya menghabiskan anggaran karena tidak bisa juga diimplementasikan," beber Awal, Minggu, 22 Mei.
Selain itu, dia turut menyoroti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sinjai karena telah memberikan ruang Bimtek ini dilaksanakan.
"Kami tidak persoalkan Bimteknya, tapi momennya tidak tepat, penyelenggara Bimtek juga terkesan mencari kesempatan dan peluang bisnis," tambahnya.
Bimtek Sinergitas Pemerintah Desa dan BPD ini dilaksanakan oleh Lembaga Fasilitasi Management Pemerintah Daerah (LFMPD). Diikuti 92 peserta dengan biaya Rp4 juta setiap peserta. Jika dikalkulasi, maka anggaran yang dihabiskan sekitar Rp368 juta
Ketua LFMPD, Muafiah mengatakan jika kontribusi kegiatan bimtek ini sudah sesuai aturan yang ada di Peraturan Bupati sebesar Rp4 juta rupiah.
“Kegiatan Bimtek pasti ada untung, tetapi selama kontribusi sesuai dengan Perbup kan tidak ada masalah,”kuncinya. (sir)
