FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan sebanyak 230.480 ton hingga 23 Mei 2022. Jumlah ini sudah mencapai 40% dari total alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan sebesar 572.032 ton.
SVP PSO Wilayah Timur, Muhammad Yusri, menyatakan bahwa penyaluran tersebut terdiri dari tujuh jenis pupuk bersubsidi, yaitu pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK, dan Organik Granul.
Rinciannya, pupuk Urea sebesar 133.253 ton, SP-36 2.849 ton, ZA 7.959 ton, NPK 80.286 ton, dan organik 4.728 ton.
“Selain itu, kami juga telah menyalurkan pupuk organik cair sebanyak 6.441 liter dan NPK Spesifik Kakao sebanyak 1.405 Ton kepada petani di Sulawesi Selatan atau 57% dari alokasi sebesar 2.466 ton,” jelas Yusri.
Adapun stok pupuk bersubsidi produsen di Sulawesi Selatan total mencapai 75.800
ton. Jumlah ini jauh lebih banyak dari stok ketentuan minimum pemerintah.
Secara teknis, Pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan disalurkan oleh dua anak perusahaan Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik.
Dalam penyalurannya, Pupuk Indonesia memiliki jaringan distribusi yang cukup baik di Sulawesi Selatan. Adapun jaringan distribusi ini terdiri dari 52 distributor, 1.118
kios pengecer resmi, 46 unit gudang (Distribution Center (DC) dan Lini III) dengan
total kapasitas sekitar 141 ribu ton, hingga memiliki 42 personil petugas lapangan
yang tersebar pada 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut Yusri menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia sebagai produsen senantiasa menyalurkan pupuk bersubsidi dengan berpedoman dengan ketentuan yang berlaku.