Bukan hanya itu, Zainuddin juga mengenal Andi Rudiyanto sebagai tokoh yang memiliki kemauan belajar tinggi. Dia selalu meminta pertimbangannya ketika ingin mengambil kebijakan. Kemudian, di matanya, Andi Rudiyanto juga sosok pekerja keras. Dia tidak mengenal waktu istirahat ketika ada pekerjaan yang ia lakukan.
"Waktu taman Topekkong dibangun, batu besar didatangkan dari Sinjai Tengah, beliau tongkrongi sampai Magrib, saya bilang kenapa belum pulang, tapi beliau tetap melanjutkan sambil menghisap rokoknya," bebernya sembari meneteskan air mata.
Bukan hanya itu, Andi Rudiyanto juga memiliki ide kreatif dan mau berkorban untuk Kabupaten Sinjai. "Banyak kenangan saya bersama beliau, semoga almarhum husnul khatimah, banyak amal jariyah yang telah beliau tinggalkan," tambahnya.
Kerabat dekat almarhum, Andi Mudzil Djalil Asapa mengatakan, Andi Rudiyanto ke kota Mekkah sedang menjalankan ibadah umrah. Namun saat menjalani perjalanan spiritual, dia terjatuh sakit dan dirawat di rumah sakit setempat.
Dia pun meninggal sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Sebelum meninggal, dia berpesan kepada keluarga agar dimakamkan di Mekkah. "“Kami rapat keluarga, melalui virtual bagi keluarga yang jauh, hasil keputusan sesuai wasiat almarhum akan dikebumikan di Makkah,”ucap Andi Mudzil yang juga Lurah Biringere Kecamatan Sinjai Utara ini. (sir)
