FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Kasus penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian khusus Bupati Wajo Amran Mahmud. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) diminta menyisihkan anggaran.
Hal itu diutarakan oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud pada rakor Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone, di Kantor Bupati Wajo, Kamis, 2 Juni.
Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala BNNK Bone, AKBP Ismail Husain, Sekkab Wajo Armayani, bersama kepala OPD terkait, instansi vertikal, organisasi kemasyarakatan (ormas), ormas Islam, lembaga swadaya masyarakat (LSM), insan pers, serta undangan lainnya.
Amran menuturkan posisi Wajo yang merupakan wilayah lintasan dan berada di tengah-tengah serta keberadaan pelabuhan dan kabupaten niaga, menjadikannya mudah menjadi sasaran penyebaran narkoba.
"Saya minta kepada Ibu Sekda mewajibkan dan memantau seluruh kepala OPD agar menyosialisasikan bahaya narkoba di lingkup OPD masing-masing. Kalau perlu nanti kita akan upayakan agar bisa dilakukan tes urine kepada para ASN maupun honorer," ucapnya.
Selaku Ketu (TAPD), Armayani diharapkan memperhatikan pengalokasian anggaran kedepannya. Menyisihkan anggaran dalam rangka pencegahan narkoba.
"Kami juga menyampaikan terima kasih atas materi dan sharing dari Kepala BNNK Bone. Semoga ini menjadi semangat kita untuk terus memerangi narkoba," ucapnya.
Sementara, Kepala BNNK Bone, AKBP Ismail Husain, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa daya rusak narkoba sangat berbahaya karena merusak jaringan otak. Penyebarannya tidak pandang bulu. Telah menyasar kalangan anak-anak, termasuk pelajar, dewasa, wanita, dan lainnya.