“Dengan cara ini diharapkan spirit jalur rempah yang hidup menjadi nilai dan gaya hidup masyarakat, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, sastra, seni dan seterusnya. Mulai dari pemberdayaan komunitas rempah, pengembangan eduwisata jalur rempah hingga pertunjukan seni hingga pengetahuan dan teknologi tradisional pengobatan, workshop dan lain sebagainya,” sebut Sjamsul.
Lanjut kata dia, pelayaran muhibah jalur rempah terdiri dari enam titik dan titik singgah di Makassar ini merupakan titik singgah kedua yang diawali di Surabaya.
Selanjutnya menuju Bau-bau, Buton, dan dilanjutkan ke Ternate, Banda Neira, Kupang. Program yang diikuti oleh 149 anak buah terpilih dari 34 provinsi dengan kerja sama TNI AL, Kementerian dan lembaga, Pemda, dan UPT Kemendikbudristek dan komunitas budaya di titik singgah. (selfi/fajar)
