Di sisi lain kata dia, implementasi akademik secara dini pelajar diberi ruang ekspresi untuk kreativitas, perhitungan laba rugi, tehnik penjualan komunikasi, kemasan dan masih masih banyak lagi.
“Sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan, orangtua siswa memberi apresiasi pihak sekolah Athirah serta semangat kolaboratif di mana pemerintah senantiasa hadir melindungi, mengantar kemandirian, menfasilitasi, pelatihan, sertifikasi bagi orang perorangan atau badan usaha UMKM sebagai kekuatan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Panitia Panen Projects Kewirausahaan, Annas mengatakan, Untuk event-nya ada tiga yang diperlombakan.
“Yang pertama ada lomba masakan kuliner Nusantara. Diikuti oleh orang tua siswa masing-masing siswa kelas X. Diberikan tema tentang masakan Nusantara, bahannya ikan bandeng,” ujarnya.
Kemudian juga dilihat dari produk yang disuguhkan kemudian dekorasi boot.
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan penerapan dari kurikulum sekolah penggerak yang menjadi bagian program merdeka belajar.
Ada lima mata pelajaran yang terkolaborasi di dalamnya yaitu PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan), ekonomi, matematika, TIK dan Bahasa Inggris.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum dan SDM SMA Islam Athirah 1 Makassar B.J. Gunawan menyebut, dalam kurikulum merdeka memang ada alokasi jam per tahun untuk projects dan dalam setahun ada tiga project.
SMA Islam Athirah merupakan sekolah penggerak gelombang pertama. Kegiatan kali ini merupakan project ketiga di tahun ini.
“Sebelumnya sudah ada dua project. Ada project Binneka Tunggal Ika kemudian yang kedua ada project perubahan iklim global. Ini yang terakhir project kewirausahaan,” ucapnya.
