Pada projects sebelumnya, juga ada pementasan seni. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih seni yang akan ditampilkan. Project pertama digelar di akhir tahun 2021 lalu.
“Pada saat itu ada seni tari kemudian ada seni rupa, seni musik kemudian ada drama. Itu tampil di auditorium. Kita adakan satu hari juga untuk panen project. Semua anak-anak tampil. Kemudian kita undang orang tua untuk hadir,” tuturnya.
Kemudian, project kedua sebelum ini juga ada terkait perubahan iklim global yang berlangsung selama satu pekan di bulan Maret lalu.
“Tapi tidak semeriah project satu dan dua karena dia lebih bagaimana mengedukasi anak-anak untuk lingkungan. Jadi kemarin ada edukasi tentang pengelolaan sampah, pemisahan sampah dan mereka lebih disadarkan pentingnya menjaga lingkungan ekosistem,” tambahnya.
Nanti di kelas XI akan dilanjutkan dengan tiga project dan di kelas XII ada satu project.
Salah satu yang menjadi kendala dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini kata dia karena SMA Islam Athirah masih dalam tahap beradaptasi.
Meski demikian, dia menyebut, rata-rata siswa menyambut baik kurikulum ini karena tidak terlalu memberatkan seperti kurikulum 2013.
Diketahui, Anggota DPRD Sulsel Bidang Kesejahteraan Rakyat A. Muhammad Irfan AB juga sempat berkunjung di kegiatan ini. (selfi/fajar)