Sementara jika tidak diserahkan dalam bentuk lahan, maka wajib menyerahkan uang dengan nilai berdasarkan NJOP dan luasannya, misalnya di Sudiang, Kecamatan Biringkanaya dihitung Rp364.000 lahan per meter.
Sejauh ini kata dia yang cukup menghambat adalah dalam penyerahan adalah PT Asindo Indah Griyatama dan Perum Perumnas BTP.
“Asindo sama perumnas BTP yang menghambat. Asindo katanya sudah pernah menyerahkan tahun 2000. Cuman saat itu, tidak diakui di BPK karena tidak dilampirkan dengan alas haknya. Sekarang mau menyerahkan tapi dituntut dengan kompensasi,” tambahnya.
Meski demikian, sejumlah perumahan saat ini telah berproses di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Berikut 19 Pengembang dan 23 Perumahan yang menjadi target penyerahan PSU di tahun 2022:
- PT Asindo Indah Griyatama (Panakkukang Mas)
- Perum Perumnas (Bumi Tamalanrea Permai/BTP)
- PT Nusasembada Bangunindo (Bukit Khatulistiwa I dan Nusa Tamalanrea Indah)
- PT Puri Sari Indah/Sami Sari Rawo (Puri Pattene)
- PT Celebes Pulau Harapan (Graha Harapan Abdul Kadir)
- PT/CV Griya Kenari (Griya Kenari Dg. Kulling)
- PT Anugerah Agung Pratama Makassar (Desa Hijau dak Green Village)
- PT Tata Harapan Persada (Griya Antang Harapan dan Griya Tata Harapan)
- PT Agung Mitra Andalan (Grand Rahmani Residence)
- PT Sumber Sejahtera Bakti (Patra Residence)
- PT Mitra Sadewa Perkasa (Mitra Berdikari Asri)
- PT Cakrawala Anugerah Persada (Bukit Khatulistiwa II)
- PT Rachmat Golden Development (Golden Hill)
- PT Megah Mamminasata (Villa Pesona/Puri Baruga Asri)
- PT Sungai Saddang Sejahtera (Town House Sungai Saddang)
- PT Daya Prima Nusawisesa (Nusa Harapan Permai)
- PT Mitra Sekawan (Marigold Garden)
- PT Mahakarya Haluoleo Syariah Land (Dewi Bunga Land I dan The Al Fath)
- PT Bersama Bangun Properti (Landmark Sudiang). (selfi/fajar)
