"Jadi KA di Maros-Pangkep nanti bukan hanya melayani perpindahan manusia dari kota menuju kabupaten lain dan juga bukan hanya melayani angkutan logistik atau barang. Tetapi juga melayani angkutan pariwisata," urainya.
Baginya kehadiran KA ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah dan membangkitkan UMKM lewat kehadiran sarana dan prasarana KA yang ditempatkan di lokasi yang strategis dan potensial.
"Transportasi KA ini, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk UMKM mikro dan makro di sekitar perlintasan kereta api dan stasiun," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT Bumi Karsa, Fajaruddin saat menggelar konfrensi pers di Stasiun Pangkajene, Kamis, 16 Juni, sebagai salah satu pengembang proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Pare, menjelaskan bahwa pihaknya mengerjakan tujuh stasiun KA di jalur Maros-Pangkep
"Ada tujuh titik stasiun yang akan kami rampungkan dalam waktu. Itu progresnya sudah 99 persen sudah sedikit lagi finish secara keseluruhan," jelasnya.
Dijelaskan bahwa, kapasitas penumpang dalam satu stasiun itu bisa menampung hingga 500 orang. Bahkan pihaknya mengaku sudah melengkapi stasiun tiga lantai itu dengan sejumlah fasilitas pendukung, seperti ruang tunggu, bangunan ramah disabilitas, ruang laktasi, musalah, kamar mandi dan tempat parkir atau basment. "Sudah lengkap fasilitasnya. Basementnya sisa tahap akhir juga," katanya.
Selain pengerjaan stasiun pihaknya juga mengerjakan jalur siding track Tonasa-Garongkong dengan progres saat ini untuk segmen F yaitu 86 persen dan untuk segmen Garongkong 98 persen. Ia mengaku cuaca sebagai salah satu kendala yang dihadapi dalam pengerjaan jalur pada siding track tonasa.