FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Proyek Nasional Pembangunan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mendapat reaksi negatif dari warga Makassar, Sulawesi Selatan.
Pasalnya, baik selama maupun setelah pengerjaannya, proyek ini memberi dampak berkepanjangan bagi warga. Salah satunya, pengalihan arus jalan serta jalanan aspal yang tak lagi mulus.
Bahkan, tak segan beberapa warga menilai proyek ini merupakan "Proyek sia-sia" karena hanya membuat warga sengsara.
Beberapa akses yang biasa digunakan masyarakat terpaksa dialihkan sebagai akibat penutupan jalan pengerjaan.
Seperti di Jl Mappanyukki, dari perempatan Jalan Kasuari hingga menuju kawasan eks Stadion Mattalatta, menjadi salah satu daerah terparah.
Sekitar Stadion Mattalatta di Jl A Mappanyukki, Kecamatan Mariso, kini tidak bisa lagi menghubungkan langsung ke jalan Cendrawasih.
Sekarang, jika ingin melintas ke Jl Cendrawasih menuju Mappanyukki atau sebaliknya, warga harus memasuki kawasan stadion terlebih dahulu.
Hal ini menjadi alasan mudahnya orang keluar-masuk melalui stadion, padahal lokasi tersebut saat ini juga masih dalam pengerjaan.
Akses tidak layak juga terjadi karena jalanan tersebut penuh dengan tanah, dan berlumpur saat terkena hujan. Ditambah, saat malam hari tak ada penerangan saat melintas di area tersebut.
Belum lagi, jalan menuju stadion berlaku satu dua arah dalam satu jalur, hal ini karena satu jalurnya sudah ditutup berbulan-bulan akibat alat dan pembongkaran yang masih terjadi.
Sehingga, seringkali terjadi penumpukan kendaraan ketika dua mobil dari dua arah berlawanan melintas.