Proyek IPAL di Makassar Disebut Biang Kemacetan, Warga Keluhkan Kerusakan Jalan Setelah Pengerjaan

  • Bagikan

Pasalnya lorong yang memiliki panjang sekitar 300 meter itu kini tak lagi mulus dilewati, lonjakan pasir dan bebatuan berserakan dimana-mana, bekas lubang galian juga terlihat jelas disana.

Ketua Rukun Warga (RW) 2 Abdul Majid K menyampaikan, kegeramannya atas proyek yang telah membiarkan jalanan di daerah kekuasannya rusak parah.

Menurutnya, pelaksanaan proyek IPAL khususnya Kontraktor, ini tidak bertanggungjawab dalam menyelesaikan dampak yang telah mereka buat.

"Ini sudah enam bulan dibiarkan, akibat pembangunan IPAL dan kontraktor yang tidak bertanggungjawab wilayah kita jadi tidak terurus," tuturnya

Ia menerangkan, pernah mengadakan rapat bersama dengan pihak pengerja proyek, dan diberikan janji pengerjaan perbaikan, sayangnya, sejak janji tersebut diutarakan hingga hari ini belum ada terealisasikan.

"Rapat sudah tiga bulan yang lalu, ada pernyataan mau dikerjakan, tapi sampai sekarang tidak ada. Memang belum ada korban jiwa, tapi anak-anak sudah sering jatuh karena licin apalagi kalau sudah hujan," lanjut Majid.

Majid bahkan dengan tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap proyek yang berhasil membuat beberapa arus jalanan disekitar cendrawasih hingga ratulangi teralihkan.

"Tidak usah-mi pakai IPAL, kasih kembalikan saja jalanan aspal-ta. Tidak ada gunanya ini, bikin banjir, sering jatuh juga anak-anak," ujarnya.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 02, Tini yang juga termasuk dalam wilayah Lorong 7 ini menyebut kerusakan ini juga memberi pengaruh pada kendaraan warga yang bermukim. Menurutnya tak banyak ban motor yang amplas karena jalanan yang tidak rata.

  • Bagikan