Untuk jalur akses dari Jalan Ratulangi ke Mappanyukki, yang dulunya memiliki dua akses, yaitu perempatan lampu merah kasuari dan lorong 7.
Saat ini tersisa satu jalan, pasalnya lorong 7 masih ditutup oleh pengerjaan proyek.
Masyarakat yang ingin mengakses Jl Mappanyukki harus lewat perempatan jalan kasuari terlebih dahulu.
Hal itu berdampak pada penumpukan kendaraan setiap lampu merah terjadi. Ditambah, jalanan tersebut juga rusak akibat bekas galian IPAL.
Salah satu warga Mappanyukki, Culli menjelaskan, penyesuaian arah telah ia lakukan berbulan-bulan selama proyek terlaksana.
Ia mengaku cukup lelah, pasalnya setelah seharian beraktivitas ia harus memutar jalur lebih jauh sebelum pulang ke rumahnya.
"Saya di kompleks sini, dulu kalau ke veteran atau ke daerah pettarani sisa lewat lorong 7 masuk onta lurus-lurus, sekarang putar-putar dulu, belum lagi macetnya," terangnya saat ditemui.
Penjual sepanjang jalan tersebut juga mengaku sempat merasa kesal, sebab ini memengaruhi jumlah pengunjung yang datang.
Salah satu penjual klontongan di sekitar stadion, Mita menyebut, sempat kehilangan banyak langganan, sebab jalanan menuju tokonya tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
"Dulu sempat, waktu ditutup total, yang bisa beli itu orang-orang jalan kaki saja, itu lagi kalai tidak ada-ji kendaraan proyek yang halangi," singkatnya.
Selain tertutupnya akses jalan, beberapa jalanan bekas galian proyek IPAL itu juga tampak berlubang, dan tak terurus.
Lorong 7 Jalan Cendrawasih Kelurahan Mariso, menjadi salah satu daerah terdampak yang paling parah.