Meski terbilang singkat membawakan testimoni, namun Taufan Pawe (TP) mengulas secara padat, lengkap, dan mendetail, bagaimana dia mengenal sosok Habibie, dan bagaimana Habibie menjadi ikonik pembangunan di Parepare, sebuah kota kecil di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya bertemu pertama kali dengan Beliau, saya sampaikan lapor Pak Prof (BJ Habibie), saya ini Wali Kota Parepare, saya putra Parepare, sama dengan bapak. Saya terinspirasi dengan Bapak dan ingin menjadikan bapak sumber inspirasi dalam pembangunan Kota Parepare,” kata Taufan Pawe di awal testimoninya.
Gayung bersambut, rupanya Habibie terkesan dengan Taufan Pawe. Habibie menyebut Taufan Pawe adalah wali kota pertama di Parepare yang menjadikan dirinya sebagai sosok inspirasi pembangunan dan berbagai aspek lainnya.
Mulailah interaksi intensif antara Habibie dan Taufan Pawe. Diawali dengan gagasan Taufan Pawe membangun sebuah ikonik untuk Habibie dan istrinya yakni sebuah patung. “Awalnya saya menyebut Patung BJ Habibie dan Ainun, namun dikoreksi oleh Pak Habibie, jangan patung karena itu identik dengan sesembahan dan sebagainya. Ganti menjadi Monumen BJ Habibie dan Ainun supaya monumental,” ulas Taufan Pawe.
Dalam proses pembuatan monumen ini banyak interaksi terbangun. Banyak ide dan masukan dari Habibie. Mulai dari pakaian yang digunakan istri Habibie, Hasri Ainun, hingga patung Ainun diputuskan tengah memegang sebuah buket bunga agar kental nuansa cintanya. Akhirnya resmilah menjadi Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun yang dibangun tepat di pusat Kota Parepare, titik nol, Alun-alun Kota Lapangan Andi Makkasau.