Setelah itu, Taufan Pawe merancang lagi pembangunan Balai Ainun Habibie. Sebuah balai pertemuan dan aktivitas-aktivitas gerakan perempuan.
"Pak Habibie sempat menegur saya, tidak salah kamu Taufan, balai itu kan identik dengan perempuan, identik dengan Kartini. Saya katakan, Ibu Ainun kan juga Kartini modern. Pak Habibie pun terkagum dan langsung mengatakan, mulai hari ini nama kamu bukan lagi Taufan Pawe, tapi Taufan Dahsyat,” ungkap Taufan Pawe yang sudah dua periode menjadi Wali Kota Parepare.
Kemudian berlanjut lagi pembangunan ikonik BJ Habibie lainnya yakni Auditorium BJ Habibie, Lounge BJ Habibie, Museum BJ Habibie. Museum BJ Habibie ini sempat ada lagi tantangan. Karena Habibie ingin dibangun di tempat kelahirannya di Parepare.
Habibie datang langsung ke Parepare dan menunjuk rumah tempat dia lahir. Masalahnya, rumah itu adalah aset BUMN, rumah dinas Pimpinan Bank BNI Cabang Parepare. Lewat negosiasi panjang, bahkan harus ditempuh lewat jalur pengadilan, akhirnya BNI melepas asetnya untuk menjadi aset milik Pemkot Parepare.
Maka dibangunlah Museum BJ Habibie, yang kini terletak di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie (nama ayah BJ Habibie). Museum BJ Habibie yang menyimpan koleksi barang berharga milik Habibie, tanda jasa hingga bintang kehormatan menjadi satu-satunya di dunia.
Tidak sampai di situ, Taufan Pawe pun berjuang menghadirkan Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie, yang megah dan representatif. RS Hasri Ainun Habibie menjadi rumah sakit regional pertama di luar Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulsel.