“Pertahanan pertama dan terakhir keamanan negara yakni tentara dan pesantren sebagai bagian dari ummat Islam,” ujarnya. Dan, sambungnya, pernikahan mubarak bagian dari awal memperkuat pertahanan sebagai perkuatan keluarga muslim karena berjalan sesuai syariat dan dimudahkan prosesnya.
“Pernikahan mubarak Hidayatullah dirutinkan karena ada syiar dan tuntutan mempermudah para dai kader dakwah yang kesehariannya sibuk dengan dakwah,” ucapnya.
Hadir menyampaikan nasihat perkawinan Ketua DPD Hidayatullah Makassar Dr Nasrullah Sappa Lc MA dan tausiyah oleh Dewan Murabi Pusat Hidayatullah Ust H Zainuddin Musaddad MA serta pembacaan SK penugasan dakwah 9 peserta Pernikahan Mubarak oleh Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust Drs Nashri Bukhari MPd.
Sebanyak 9 pasangan dai/daiyah Hidayatullah peserta Pernikahan Mubarak Yayasan Al Bayan Hidayatullah 2022 yakni Abu Dzar Bin Supardi, Faisal Bin Idrus, Fandi Bin Dirman, Firman Bin Mustakim, Irwansyah Bin Alm Sahri, Laida Djabutafuan bin Rahman Djabutafuan, Muhammad Fauzi Bin Hasyim Malewa, Nurul Affan Bin Johan Firdaus dan Tigor Parlindungan bin Zulkifn.
Menikah dengan daiyah Alfiyyah Habibah Binti Mansur, Atikah Amatullah Binti Abdul Majid, Farhana Afigah Binti Ahmad Tanwir Qulub, Hardianti Binti Haidir Nurpatima Binti M. Asri, Nur Qomariah Binti Mustari, Sarni Binti Jabir, Sitnaim Saomory binti alm Abdul Kadir Saomory dan Wulandari Binti Aliasan.
Selain keluarga pengantin Pernikahan Mubarak dimeriahkan pula kehadiran Pangdam Hasanuddin diwakili Komandan Intel, jajaran Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah, ketua DPD Hidayatullah se-Sulsel dan undangan. (rls)