Awalnya Pesimis, Kini Petani di Kolaka Bisa Panen Padi SRI Organik

  • Bagikan

Hasil tersebut, kata Dinul makin membuatnya percaya diri dengan prospek pertanian organik. Terlebih untuk anak muda sepertinya.

Menurut bungsu tiga bersaudara ini, kebanyakan generasi milenial kini mengandalkan pekerjaan kantoran, jarang melirik sektor pertanian. “Sejujurnya saya miris melihat kondisi itu.”

“Padahal potensi dari sektor pertanian itu sangat luar biasa jika ditangani dengan baik. Selama ini profesi petani itu kerap dianggap remeh, karena itu untuk mengadopsi teknologi pertanian seperti sulit dijangkau, beruntung program dari PT Vale ini sangat membantu kami untuk bisa meningkatkan perekonomian petani di desa saya,” ungkap Dinul.

Khusus model pertanian SRI Organik, bagi Dinul sangat menguntungkan dan menyehatkan. “Seperti saya ini yang punya hewan ternak kotorannya itu tidak dimanfaatkan, dengan program SRI Organik saya bisa tahu bahwa kotoran hewan itu bisa digunakan jadi pupuk,” ucapnya.

Dia berkisah, di desanya dahulu hampir semua mata pencaharian warga adalah petani. Namun seiring mahalnya pengelolaan akhirnya memilih banting setir atau hijrah ke kota untuk mengadu nasib.

Malahan, beberapa pendatang kini menguasai pertanian di kampungnya. Dinul mengaku ingin mengembalikan potensi desanya di sektor pertanian. Ia berikrar untuk membagikan ilmu program PSRLB SRI Organik PT Vale ke rekan sebayanya.

“Selama ini para petani berpikiran harus punya lahan yang luas untuk mendapatkan hasil yang banyak. Tapi dengan program SRI Organik itu, kita bisa menghasilkan padi yang banyak dengan lahan yang terbatas. Itu yang mau saya perlihatkan sama orang-orang di sini,” ungkap Dinul.

  • Bagikan