Awalnya Pesimis, Kini Petani di Kolaka Bisa Panen Padi SRI Organik

  • Bagikan

Senior Manager External Relation Blok Pomalaa, Hasmir mengaku bersyukur kaum milenial kini mulai melek program PSRLB SRI Organik. Apalagi seperti Dinul yang sarjana, sehingga mampu mengubah pola pikir atau mindset anak muda bahwa menjadi petani masa depannya suram.

“Karena mindset anak muda sekarang itu kalau tidak berdasi tidak berduit jadi pada mengejar untuk menjadi pengusaha, karyawan, dan semacamnya. Padahal dulu kita itu swasembada pangan, sekarang hampir tidak pernah. Nah ini yang coba kita hidupkan,” kata Hasmir.

Selain itu, kata Hasmir, pertanian organik lebih sehat karena pembudidayaannya tak pakai bahan kimia.

“Harapannya, Mas Dinul ini bisa menjadi ikon buat proyek kita di Blok Pomalaa. Belum banyak yang seperti dia, apalagi memiliki kapasitas pendidikan yang bagus karena sarjana, sehingga pendekatan kita untuk mengubah mindsetnya itu lebih masuk ke generasi milenial,” ungkap Hasmir.

Dia menjelaskan, saat ini di Desa Lamedai sudah ada 23 petani yang ikut program PSRLB SRI Organik dengan lahan garapan seluas 3,4 Ha. Sedangkan secara keseluruhan terdapat 54 petani yang ikut program tersebut di blok Pomalaa.

Hasmir melanjutkan, saat ini timnya tengah menormalisasikan kesuburan tanah akibat akibat pemakaian kimiawi dari pertanian konvensional. “Harapannya di dua tahun ke depan produktivitas bisa mencapai 17-18 Ton/Ha,” imbuhnya.

Program PSRLB melalui metode SRI Organik telah dijalankan PT Vale sejak 2015. Program ini memprioritaskan tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional perusahaan.

  • Bagikan