FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - - Maraknya pemberitaan terkait yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri, pada akhirnya membuat banyak asumsi dan spekulasi terkait kasus ini.
Lantaran menarik perhatian publik, Anggota DPD RI Abd Rachman Thaha (ART) mengharapkan masyarakat dan kalangan media mesti memahami dan bisa membedakan antara informasi faktual dan sensanional.
Dalam peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, yang terpenting menurutnya karena Kapolri sudah membentuk tim.
"Karenanya biarkan tim yang bekerja dan akan menyampaikan ke publik hasil kinerja mereka. Insiden baku tembak ini kan karena adanya (dugaan) peristiwa pelecehan seksual jadi perlindungan terhadap korban pelecehan juga harus dihormati, begitu pun keluarga korban yang meninggal perlu mempertanyakan hal kematiannnya, " kata ART.
Dalam konteks ini menurutnya semua pihak perlu saling menghormati. Karenanya ia mengingatkan masyarakat menghindari mengonsumsi hal-hal yang sensasional dan asumsi yang nantinya malah menjadi fitnah.
"Ini adalah ranah hukum, biarkan fakta-fakta hukum menjawabnya dan kita menitip kepercayaan ini kepada tim yang dibentuk saudara Kapolri bekerja dengan baik, yang pada akhirnya memberikan fakta hukum yang transparansi nantinya," bebernya.
Seperti diketahui, sebelumnya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merespos soal kasus baku tembak antar ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).