FAJAR.CO.ID — Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang kaum perempuan.
Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.
Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Salah satu dokter penyakit dalam, Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM menjelaskan, payudara terdiri dari kelenjar dan jaringan penunjang.
“Darisitulah berasal kanker tersebut, bersifat ductal jika berasal dari kelenjar atau nobular jika berasal dari jaringan di sekitarnya,” ucapnya dikutip dari YouTube Gue Sehat, Rabu, (20/7/2022).
Dia menyebut kanker payudara adalah kanker yang paling banyak menyerang perempuan dibandingkan pada laki-laki.
“Kalau dihitung hanya satu persen laki-laki dewasa yang mengalami kanker payudara. Sedangkan perempuan mulai dari usia 17 sampai monopouse. Bahkan saya pernah mendapatkan pasien usia 80 tahun,” tuturnya.
Lanjut kata dia, diagnosis untuk kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan yang dimulai dengan keluhan-keluhan yang muncul pada pasien, seperti adanya benjolan pada payudara, keluarnya cairan pada puting atau gambaran di sekitar areola yang berwarna cokelat seperti kulit jeruk, bengkak dan sakit di area sekitarnya.
“Atau terdapat benjolan di kubah ketiak, baik kiri saja atau kanan saja. Setelah itu biasanya melakukan CT scan terlebih dahulu atau melakukan biopsi,” tambahnya.