Berangkat dari Keresahan Petani di Enrekang, Lima Mahasiswa Unhas Buat Alat Pengering Bawang Portabel

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID -- 5 orang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) membuat alat pengering bawang portabel. Mereka adalah Ashanty Aulia Ashary, Anita, Rizal Hadi, Nurul Qarimah, dan Niken Ayu Mardianti.

Kelima mahasiswa ini berasal dari fakultas berbeda. Rizal Hadi, atau yang akrab disapa Ical, berasal dari Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Fakultas Teknik, keempat lainnya dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian. Mereka berlima dipertemukan di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Juni 2021 silam.

Lokasi KKN mereka berada di Benteng Alla Utara, Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang. Enrekang merupakan salah satu daerah penghasil bawang terbesar. Dari data Kementerian Pertanian tahun 2020, Enrekang menempati posisi ke-5 nasional, sebagai daerah penghasil bawang tebesar setelah Kabupaten Brebes, Nganjuk, Bima, dan Solok.

"Komoditas unggulan masyarakat Enrekang itu bawang merah. Waktu itu kami lihat panennya secara tradisional. Bawangnya mesti dijemur 10 sampai 12 hari baru kering. Itupun kalau cuaca bagus. Kalau masa simpan bawangnya lama, otomatis jika dipasarkan harganya akan turun," jelas Ical, Kamis 21 Juli 2022).

Melihat keadaan yang ada di lokasi KKN, mereka berencana membuat sebuah alat pengering daun bawang untuk memudahkan petani. Gayung bersambut, mereka mendapat informasi mengenai Program Kreaifitas Mahasiswa (PKM) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Mereka lalu membuat tim, timnya diketuai Ashanty Aulia Ashary, akrab disapa Aul. Mereka bersaing dengan mahasiswa se Indonesia. Dari 37.000 proposal yang masuk pada panitia PKM, hanya 1000 yang lolos. Mereka salah satunya.

  • Bagikan