Berangkat dari Keresahan Petani di Enrekang, Lima Mahasiswa Unhas Buat Alat Pengering Bawang Portabel

  • Bagikan
IST

"Hanya 1000 lolos. Untuk unhas ada 5000 an yang daftar, hanya 31 tim yang lolos pendanaan," jelas Aul.

Mereka tidak hanya berlima, mereka didampingi Ni Made Viantika Sulianderi. Ia salah satu dosen di Prodi Agribisnis.

Ketika ditunjuk sebagai pendamping, Dosen yang biasa dipanggil Ibu AIsyah oleh mahasiswanya ini, mengaku merasa tersanjung.

"Peran saya hanya mengarahkan, menjadi fasilitator, menambah apa kekurangan dan seterusnya. Selebihnya adalah ide kreatif mahasiswa. selebihnya kami hanya fasilitator. menammbah," kata Aisyah.

"Ada beberapa PKM yang saya bimbing, dari semua itu menurut saya yang paling menyentuh persoalan di masyarakat dan paling berguna (ide baru) adalah kelompok ini. Masalah ini sudah lama. Pengering bawang selama ini hanya bergantung pada alam," tambah Aisyah.

Menurut Aisyah, ada dua hal kenapa tim dan alat yang mereka buat menarik dan penting. Pertama, ini adalah sebuah bentuk unjuk diri dari kemampuan mahasiswa, melihat masalah dari masyarakat kemudian bisa mengaplikasinya.

Kedua kata Aisyah, modal yang digunakan untuk alat ini tidak besar, tapi bisa sangat membantu petani. “Ini bisa jadi role mode, bahwa suatu hal bisa dimulai dengan yang kecil saja,” pungkasnya. (MG13-MG6)

  • Bagikan