FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Pemerintah kabupaten Takalar bersama Kepala Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik melaunching dapur sehat (Dashat) dan pencanangan kampung KB untuk pencegahan dan penanganan stunting di Balla Lompoa Galesong, Kecamatan Galesong, Selasa (26/7/2022).
Aksi pencegahan dan penanganan stunting kali ini di lakukan melalui pendekatan sosial budaya atau sosiokultural yang menyertakan kebudayaan ke dalam penalaran, interaksi sosial, dan pemahaman diri masyarakat terkait stunting.
"Berbagai pendekatan sudah kita lakukan termasuk pendekatan struktural hingga ke desa sudah kita lakukan, lintas sektoral juga sudah kita lakukan, dan kali ini kita lakukan pendekatan sosio-kultural atau pendekatan budaya," Kata Bupati Takalar H. Syamsari.
Pendekatan budaya melibatkan lembaga atau kelompok adat untuk menambah jumlah stekholder yang terlibat. Pelibatan berbagai stakeholder akan menjamin keberlanjutan program.
Contoh keterlibatan lembaga adat adalah mengingatkan masyarakat bahwa memberi ASI kepada bayinya merupakan warisan agama, warisan budaya yang perlu dijaga bahkan ditingkatkan ditengah serbuan susu buatan. Demikian juga berbagai jenis makanan bergizi yang sdh ada di sekeliling kita perlu tetap dipertahankan, seperti ubi jalar, kelor itu harus tetap dikonsumsi dengan pengolahan yang berbeda sesuai kebutuhan.
"Apa yang ada disekitar kita bisa menjadi bahan perbaikan gizi untuk mencegah stunting. Dengan berkreasi kita bisa membuat anak-anak kita mau mengomsumsi sayur dan ikan. Pendekatan yang dilakukan harus berbasis ilmu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan daya saing anak-anak kita," tandas H. Syamsari.