Cegah Stunting, Pendekatan Budaya di Launching di Lembaga Adat Galesong

  • Bagikan

Hal ini diapresiasi oleh Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik sebagai upaya pemkab Takalar keluar dari permasalahan stunting.

"Kita sepakat dengan Bupati dan ketua PKK untuk memberikan nama kampung kita kampung siaga stunting. Olehnya itu, Ibu hamil harus diperhatikan, rutin menimbang berat badan, dan memberikan edukasi ibu menyusui  agar mau menyusui anaknya.

Alhamdulillah juga, kita sudah menyaksikan MoU antara Kemenag dan Pemkab Takalar yang nantinya para catin akan diberi edukasi 3 bulan sebelum menikah. Ini juga menjadi bagian dari upaya pencegahan dini stunting," kata Prof. Rizal.

Prof Rizal menambahkan bahwa semua pihak dapat berperan dalam pencegahan stunting.

Stunting diindonesia sebanyak 24,4 persen, dan di Takalar juga angka stuntingnya masih tinggi, pertanyaannya bagaiamana cara mengatasi stunting ini?

"Caranya adalah mencegah bayi stunting yang baru dan yang ada sekarang kita perbaiki," pungkasnya.

Launching juga disertai dengan penganugerahan gelar kebangsawanan kepada Kepala Deputi BKKBN Prof. Dr. drh Muh. Rizal Martua Damanik yang bergelar
Daeng Malabbang ditandai dengan pemasangan songkok guru oleh pemangku adat karaeng galesong dan Istri Deputi  Litbang Dra. Hj. Fitrianti Syahriani A.PT yang diberi gelar Daeng Singara.(*)

  • Bagikan