“Kalau kondom rusak atau jadi tipis gara-gara menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, kita lebih berisiko untuk terkena penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, dan HIV,” ujarnya.
“Kita juga berisiko untuk mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Jadi bebas saja untuk menggunakan pelumas berbahan dasar apapun. Yang penting sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya.
Agar bisa mengetahui bahan dasar sebuah pelumas, biasanya bisa dicek di bagian belakang kemasan pelumas.
“Untuk pelumas berbahan dasar air kadang-kadang ditulis di depan kemasannya. Jadi gampang buat belinya, buat milihnya. Ajak aja pasangan untuk eksplor bareng,” pungkasnya. (selfi/fajar)