Komplain tertulis itu pun akan segera disampaikan. Jika sudah disampaikan namun pemerintah pusat tetap ingin melanjutkan konsep at grade, maka dia akan lepas tangan jika terjadi apa-apa.
“Tidak ada kepentingan pribadi saya disini, ini untuk rakyat. Saya kasih tertulis, artinya kalau sudah saya sampaikan baru tetap dilaksanakan, kalau ada apa-apa sudah bukan lagi tanggung jawab Pemkot. Supaya masyarakat tahu kita ada di pihaknya,” tambahnya.
Lebih jauh, Wali Kota Makassar dua periode ini menyebut, kasus ini hampir sama dengan pembangunan stadion.
Pemkot telah meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengambil alih Stadion Barombong namun tak jua diberikan. Namun Pemkot masih kerap disudutkan soal stadion.
“Stadion juga kita minta, kan banyak contoh. Jangan salahkan lagi Pemkot, kita sudah maksimalkan. Saya orang teknik, saya tahu sebab akibat. Masa saya tahu ilmunya begitu, sebab akibatnya, saya tidak sampaikan ke masyarakat. Ini mesti masyarkat yang komplain, saya serahkan ke masyarakat,” orang nomor satu Makassar ini.
Diketahui, meski pemerintah kota Makassar telah menolak pembangunan rel kereta api konsep at grade, namun pihak Balai Api bersama Pemprov Sulsel mengaku tetap akan melanjutkan pembangunan itu dengan mengklaim bahwa yang dilakukan sesuai instruksi dari pemerintah pusat. (selfi/fajar)