FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku yang juga menjadikan Makassar sebagai salah satu daerah zona merah membuat Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir melakukan peninjauan langsung di Wilayah Kerja Pelabuhan Paotere Makassar.
Peninjauan ini dilakukan guna memastikan biosecurity telah dijalankan di pintu pemasukan dan pengeluaran.
Pelabuhan Laut Paotere sendiri merupakan salah santu pintu pemasukan dan pengeluaran di bawah Karantina Pertanian Makassar, meskipun tidak rutin namun pelabuhan ini juga merupakan salah satu pintu pemasukan hewan ternak.
Lutfie menegaskan bahwa pelaksanaan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa utamanya hewan ternak rentan PMK harus dilakukan setiap saat.
“Sesuai dengan Surat Edaran (SE) satgas PMK Nomo 4 tahun 2022, Makassar sudah masuk salah satu daerah zona merah penyebaran PMK. Oleh karena itu, sebagai salah satu pintu pengeluaran dan pemasukan di Makassar, pelabuhan laut Paotere juga harus memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak walaupun intensitas pemasukan hewan ternak tidak terlalu banyak,"tutur Lutfie.
Menurut Lutfie, pengetatan pengawasan tidak didasari berdasarkan intensitas pemasukan media pembawa. Karantina Pertanian Makassar harus selalu siap siaga sebagai garda terdepan, setiap hari selama 24 jam petugas Karantina di Lapangan mencegah masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK.
Dalam kunjungannya Kepala Karantina Pertanian Makassar meminta kepada penanggung jawab wilayah kerja Paotere untuk dapat terus membangun sinergi dengan entitas pelabuhan diataranya Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan dan Polsek Pelabuhan.