FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bupati Maros, AS Chaidir Syam bersama 53 orang Kepala Desa belajar langsung di Desa yang menjadi percontohan Desa Inklusi ke Kalurahan Sidorejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogjakarta, Selasa, 9 Agustus.
Dalam kegiatan itu pula hadir Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kemendesa PDTT, Bito Wikantosa.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan study tour kali ini sengaja dilakukan untuk melihat pengembangan desa inklusi.
Dia mengatakan kalau saat ini Sidorejo sudah berhasil menjadi desa terbaik percontohan desa inklusi.
"Kami mau Desa di Maros bisa mencontoh Desa Sidorejo yang memberikan layanan ramah bagi penyandang disabilitas atau sebagai desa inklusi," jelasnya.
Nantinya, pihaknya di Maros akan menerapkan apa yang diperoleh dari kunjungan di Desa Inklusi di desa-desa di Kabupaten Maros.
Bahkan kata Chaidir saat ini ada 12 desa yang akan jadi piloting desa inklusi.
Dijelaskan Chaidir, kalau saat ini Maros sudah memiliki landasan bergerak dalam memberikan pelayanan inklusi.
"Saya sampaikan juga informasikan ke Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kemendesa PDTT, Bito Wikantosa, kalau Kabupaten Maros sebenarnya sudah pernah punya aturan atau landasan bergerak dalam memberikan pelayanan inklusi kedepan," ungkapnya.
Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan Peraturan Bupati agar para kepala desa di Maros lebih teknis dalam membuat desanya sebagai desa inklusi.
Pihaknya juga sudah punya Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2018 tentang Penghormatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas.