FAJAR.CO.ID,BARRU--Penanganan anak putus sekolah (ATS) menjadi atensi Pemkab Barru. Hal ini membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk para camat, kepala desa dan lurah.
Demikian disampaikan Sekda Barru, Dr Abustan AB, saat menghadiri Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah yang berlangsung di kantor Bapelitbangda Barru, Senin(20/9).
Abustan menyebutkan, camat dan kades berperan penting dalam penanganan anak tidak sekolah, karena mereka inilah yang mengetahui persis soal warganya.
"Seharusnya camat dan kades serta lurah mengetahui siapa dan berapa warganya yang sama sekali tidak sekolah, putus sekolah dan pejabat ini juga yang mesti ketahui bahwa mengapa anak warganya itu tidak sekolah dan putus sekolah," katanya.
Mantan kepala Bappeda yang mengaku 7 tahun memimpin Dinas Pendidikan Barru sangat respek dengan program penanganan ATS. Bukan tanpa sebab di Barru ada berbagai tantangan dalam menangani anak tidak sekolah sesuai karakter geografis.
Hal ini dijelaskan Sekda Barru Abustan saat membuka Advokasi Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan Penanganan Anak Tidak Sekolah Berbasis Aksi Berkolaborasi( PASTI BERSAKSI) yang ikut dihadiri Kabid Pemerintahan dan Pengembangan SDM Bapelitbangda Pemprov Sulsel, Perwakilan Unicef Wilayah Sulawesi, Kepala Bapelitbangda Barru Nasruddin Yake.(rus)