Akan tetapi even yang dilaksanakan ketua Pordi Maros ini merupakan even dengan hadiah terbesar.
"Proses seleksinya juga sangat ketat. Sebab melibatkan banyak provinsi. Mulai dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, makanya kami mengawal ketat," ungkapnya.
Dia mengatakan kalau turnamen ini merupakan ajang latihan bagi para atlet.
"Terkhusus untuk Maros, yang selama ini masyarakat masih banyak menganggap bahwa domini adalah judi, kami telah bertemu dengan pemerintah setempat dan sepakat bahwa domino saat ini adalah cabang olahraga otak yang masuk kategori prestasi," jelasnya.
Dia juga mengaku saat ini sedang mengejar persyaratan untuk masuk menjadi anggota tetap Koni.
“Kami usahakan dalam tahun ini kita sudah bisa menjadi anggota Koni," akunya.
Namun lanjutnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota tetap Koni.
“Secara nasional kami harus membentuk 50 persen kepengurusannya, kami butuh 18 provinsi dan saat ini kasih sudah di posisi 16 provinsi, kemudian pernah melakukan even nasional sebanyak empat kali," katanya.
Dia mengatakan untuk di Sulsel, dari 24 Kabupaten/Kota pihaknya sudah membentuk 22 Pordi.
"Jadi minus Luwu dan Luwu Utara itu yang belum," sebutnya.
Dia juga menilai antusias atlet Pordi yang ikut dalam Turnamen BSS Cup I ini sangat positif.
"Yang menarik dari BSS Cup I ini selain berhadiah rumah juga ada satu tiket golden untuk ikut diliga nasional di bulan oktober mendatang," akunya. (rin)
