Siapkan Pemimpin Transformasional, Kemendagri dan ESQ Bekali Pejabat Internalisasi BerAKHLAK

  • Bagikan

“Untuk itu, kawan-kawan yang dipanggil dan terpilih hari ini diharapkan berada di kelompok sepertiga dari tubuh organisasi kita yang siap untuk memimpin perubahan ini. Supaya orang yang sepertiganya lagi bisa melihat kita untuk ikut berubah. Dan sepertiganya lagi bisa mengubah orang yang awalnya ragu secara perlahan akan menemukan pembuktian bahwa ternyata bisa melakukan perubahan menjadi lebih baik,” terang Suhajar.

Agar harapan tersebut terwujud, pria asal Karimun itu mempersiapkan para Eselon 3 ini agar menjadi pemimpin yang mampu mengelola kewenangan (pelayanan), mampu mengambil keputusan dengan tepat, serta mempertanggungjawabkannya.

“Seseorang yang mempunyai kewenangan itulah yang disebut pemimpin. Kepemimpinan itu bukanlah kesewenang-wenangan namun kepemimpinan itu adalah kewenangan melayani. Nah, ketika menjadi pemimpin itu harus hati-hati dalam mengambil keputusan, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan. Pemimpin yang tidak bertanggungjawab akan tersisih oleh waktu,” bebernya.

Menurut referensi yang pernah ia baca, bahwa pemimpin itu harus sebagai role model, menjadi teladan dan mampu mencegah terjadinya hal-hal yang buruk.

"Sebagai role model, tugas utama seorang pemimpin adalah mendidik (seperti guru). Bapak dan ibu yang Eselon 3 berarti mendidik para Eselon 4 dengan menjernihkan pola pikir mereka salah satunya. Agar membuat dunia menjadi lebih baik. Tugas berikutnya adalah menjadi pemimpin yang teladan. Konsepnya adalah ubah dulu diri kita baru mengubah yang lain,” tuturnya.

  • Bagikan