Kita sudah mendata korban, baik luka ringan sampai meninggal dunia. Kami juga sudah mencoba menginvestigasi karena apa, sehingga ada penetapan-penetapan tersangka, itu salah satunya juga mungkin desakan-desakan dari kami,” tuturnya.
Ketika ditanya oleh Najwa adanya beberapa tudingan yang diarahkan kepada Aremania, Dadang membalas dengan beberapa pertanyaan.
“Oke gini yah, sekarang gini aja, teman-teman Aremania masuk itu ketika pertandingan sudah selesai atau masih pertandingan? Itu pertanyaan pertama. Pertanyaan yang kedua, teman-teman Aremania masuk ke lapangan, pemain Persebaya masih ada di lapangan atau sudah keluar dari lapangan?
Pertanyaan ketiga kami, teman-teman Aremania yang melakukan penyerangan atau apa? Itu sudah menjadi tradisi mba, di Aremania mba,” jawabnya.
Lebih jauh kata dia, aparat keamanan yang sudah biasa menjaga di stadion, baik itu stadion Gajayana maupun stadion Kanjuruhan itu sudah mengetahui kebiasaan para suporter turun memberikan ucapan selamat bersama di tengah lapangan.
“Kalaupun seri ataupun kalah, teman-teman Aremania beberapa turun memberikan motivasi kepada pemain. Kalau mereka-mereka sampai represif terhadap kami, itu kita tidak mengetahui bagaimana. Coba waktu Arema menang di liga Indonesia 2010, begitu Pluit, plit plit semuanya ke tengah lapangan. Coba lihat juga di youtube-youtube itu di Eropa,” ucapnya.
Selain itu, ketika ditanya soal adanya kemungkinan supporter yang tujuannya untuk merusuh, Dadang memastikan pihaknya tak akan menciderai pemain maupun para-para tim lainnya.