FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Prevalensi anemia sekitar 56 juta wanita di seluruh dunia mengalami anemia, dua pertiga di antaranya berada di Asia.
Menurut WHO kejadian anemia pada wanita secara keseluruhan adalah 35%, sedangkan anemia pada ibu hamil secara global adalah 51%. Kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia cenderung mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi anemia ibu hamil sebesar 37,1% meningkat menjadi 48,9% di tahun 2018.
Data nasional Ibu hamil yang menerima obat tambah darah mencapai 90 % tetapi kepatuhan minum obat anemia hanya 18%. Menurut Riset Kesehatan Dasar.(Riskesdas) tahun 2018 terdapat 48,9% ibu hamil mengalami anemia walaupun sebagian besar sudah mendapat tablet tambah darah (TTD) sebanyak 73,2 %.
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Gizi FKM Unhas, Rio Cakra Adi Mulia, melalui penelitiannya menyampaikan bahwa dibutuhkan pendekatan dan tindakan untuk menekan angka anemia pada ibu hamil dengan mengatur regulasi ketersediaan, aksesibilitas, dan pemasaran produk minuman yang dimaniskan dengan gula, serta strategi promosi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil.
Sayur daun kelor sebagai pangan lokal yang mudah dijumpai dapat menjandi komsumsi setiap hari untuk meningkatkan kadar HB pada saat kehamilan. 30 gram dengan sup 100 ml yang diberikan sebanyak satu kali setiap hari selama dua minggu dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil. Ada perbedaan yang bermakna kadar hemoglobin ibu hamil antara sebelum dan sesudah diberi sayur daun kelor.