Pihaknya menghimbau pemerintah dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiap siagaan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Peneliti Bencana Sulsel, Prof Adi Maulana menjelaskan potensi bencana di Hidrometeorologi di Sulsel tidak bisa dihindari. Kontur daerah dan penataan yang tidak dirancang dengan baik sebagai penyebabnya.
Potensi banjir rob yang diprediksi BBMKG itu bukan hal yang baru di musim hujan. Hal ini terjadi karena pada saat yang bersamaan terjadi pasang laut, sehingga aliran air bertemu. Pembuangan air hujan melalui sungai ke laut tidak bisa terjadi
"Yang dibutuhkan sekarang adalah mitigasi bagaimana meminimalisasi dampak dan jalur evakusi. Hampir bisa dipastikan daerah yang menjadi langganan banjir dan longsor akan berulang, karena sejak awal penataan pemukiman, jalan, dan kontong-kantong air tidak ditata dengan baik," ujar Guru besar Fakultas Teknik Unhas ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sulsel, Muh Firda mengatakan, mengenai cuaca ekstrem BPDB Sulsel telah mengantisipasinya sejak bulan Oktober. "Kita siap siaga dan dari perkiraan BMKG dari bulan Oktober 2022 sampai bulan Maret 2023 masih cuaca ekstrem," katanya saat dihubungi FAJAR. (edo/ham/fajar)