Bentuknya bundar dan kaku karena terbuat dari serat pelepah lontar. Anyaman lontar dipadukan dengan benang sutra berwarna emas yang menutupi bidang seukuran koin di bagian pangkal songkok dan separuh garis kelilingnya. Warna songkok ini lazimnya hitam, cokelat, atau krem.
Songkok ini menjadi simbol budaya orang Makassar dan bugis begitupun mandar, seperti halnya blangkon pada orang Jawa. Modelnya pun tak pernah berubah sepanjang zaman.
Salah satu pusat kerajinan pembuatan songkok guru terdapat di Desa Sawakung, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi selatan. Desa pesisir itu berjarak 35 Kilometer arah selatan Kota Makassar. (*)