Dia menuturkan, dalam komposisi tersebut sejumlah kader naik kelas. Misalnya Legislator PAN Kabupaten/Kota naik ke Provinsi, begitupun dari Provinsi melangkah ke Senayan atau DPR RI.
"Sekarang setiap calon legislatif diberi tugas menjangkau pemilihnya. Mendatangi kantong suara mereka, supaya tidak sekedar jadi calon tapi berupaya mencari simpati untuk mengantar dia menjadi anggota dewan," katanya.
Sebelumnya Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mengungkapkan, upaya mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam menyongsong pesta Demokrasi 2024, pihaknya prioritaskan kader.
"Kita mau kader internal harus tampil setiap caleg. Namun, kalau ada eksternal gabung kita akomodir," katanya.
Dijelaskannya salah satu syarat utama menjadi caleg Gerindra adalah bersedia memenangkan ketua Umum Prabowo Subianto menjadi presiden.
"Saya juga imbau untuk pendaftaran caleg dibuka seluas-luasnya, boleh dari purnawirawan POLRI, TNI, wartawan dan sebagainya, termasuk ustadz," ucapnya.
AIA yang saat ini juga menjabat sebagai Anggota DPRD RI itu juga berpesan kepada kader untuk memapping dengan baik dan meminta agar tidak terjadi saling serang antar caleg Gerindra.
Sebab hal itu akan merugikan partai dan itu menjadi pengalamannya pada Pileg sebelumnya.
Dia juga mengingatkan bagi caleg incumbent untuk tidak menjadikan caleg baru sebagai pesaing, karena ia tidak berniat mengganti orang melainkan menambah orang
"Tidak mustahil untuk dicapai jika dikerjakan bersama dan dilakukan dengan kekompakan," tuturnya.