FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Teka-teki keberadaan satwa anoa di Taman Hutan Raya (Tahura) Abd Latief di Kecamatan Sinjai Borong telah terjawab. Keberadaan spesies langka itu benar adanya berdasarkan hasil rekaman kamera jebak yang dipasang di sejumlah titik di lokasi itu.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulsel, Ir. Jusman mengatakan, beberapa waktu lalu, jejak kaki dan kotoran anoa selalu ditemukan di Tahura. Hanya saja, penemuan tersebut masih menimbulkan keraguan oleh sejumlah pihak sebab jejak kaki dan kotoran bisa saja milik binatang lain.
Namun, dengan adanya rekaman kamera yang dilakukan oleh tim Flora & Fauna Internasional (FFI) bersama pengelola Tahura menjadi bukti nyata jika satwa tersebut masih ada di Sulawesi Selatan bagian Selatan, tepatnya di Kabupaten Sinjai.
"Jejak kaki dan kaki yang ditemukan dulu masih banyak yang meragukan, sekarang tidak bisa terbantahkan lagi dan faktanya ada anoa di Tahura," bebernya, Selasa (17/1/2023).
Oleh karena itu, Ekspose dan seminar hasil survei kamera jebak satwa anoa yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai menjadi momentum penting untuk menggelorakan baik di internal maupun eksternal.
“Pada ekspose ini membuktikan bahwa anoa di Tahura Abdul Latief bukan hanya cerita, tapi fakta. Jadi ini inti dari kegiatan pada hari ini, kami ingin menyampaikan bahwa kami memiliki akses bangsa sekarang sudah langkah, satwa oleh pemerintah RI dari 2015-2019 itu ditetapkan sebagai salah satu dari 25 satwa prioritas yaitu anoa, kita hanya punya habitat alaminya di Sulawesi," terangnya.
