Dalam pelaksanaan job fit ini ada lima penguji yakni Sekda Maros sendiri, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prof Muhammad Jufri, Prof Muchlis Madani akademisi dari UNM, Andi Rusli dan DR Lukman yang merupakan akademisi dari Universitas Hasanuddin.
"Hasil dari job fit ini dapat menjadi dasar untuk merotasi pejabat eselon II ke jabatan baru yang dinilai lebih sesuai. Jadi bisa saja pejabat itu bertahan dijabatannya tapi bisa juga bergeser ke tempat yang lebih sesuai tergantung kebutuhan pimpinan dalam hal ini Bupati-Wakil Bupati," ungkap mantan Camat Bontoa ini.
Sementara itu salah satu peserta Job Fit, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Maros, M Ferdiansyah mengatakan kalau job fit ini merupakan bagian dari proses penyesuaian jabatan setelah menjabat beberapa lama dalam satu jabatan.
"Jadi ini untuk mengukur kemampuan pejabat yang bersangkutan. Apakah masih cocok dengan jabatan itu atau tidak," katanya.
Saat diuji, dia mengaku ditanyai beberapa hal. Diantaranya mengenai pengalaman kerja selama mnjabat sebagai Kadisparpora.
"Kita ditanya apa yang sudah dilaksanakan selama menjabat dan apa yang akan dilaksanakan untuk jabatan yang dipilih nantinya sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Maros," ungkapnya. (rin)