FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Akmal menilai desakan agar Direktur PDAM Sinjai mundur dari jabatannya bukan solusi tepat. Hal itu tidak menjamin distribusi air bersih kembali normal.
Hak tersebut disampaikan oleh Akmal dalam rapat gabungan komisi II dan komisi III bersama Pemkab Sinjai di ruang rapat paripurna DPRD Sinjai, Kamis (19/1/2023). "Banyak desakan masuk, termasuk di media sosial tapi saya tidak gubris karena itu bukan solusi tepat," beber Akmal.
Bagi dia, yang perlu dilakukan adalah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Ditjen Pengelolaan Sumber Daya Air serta Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWSPJ). Pasalnya, jaringan pipa dari Balantieng merupakan aset mereka.
Atas kondisi itu, Pemkab Sinjai tidak bisa menyiapkan anggaran untuk melakukan perbaikan kerusakan atau kebocoran. "Komunikasi yang mesti ditingkatkan supaya Kementerian mau melakukan perbaikan," terang Akmal.
Hal senada disampaikan oleh anggota DPRD Fraksi Gerindra, Lukman H Arsal. Dia meminta agar Direktur PDAM Sinja, Nasrullah Mustamin tidak mundur dari jabatannya. Namun dia berharsp agar kinerja jajaran PDAM ditingkatkan sehingga tidak kagi terjadi maaalah di lapangan.
"Jangan mundur, itu bukan solusi, saran saya perbaiki kinerja, tingkatkan pelayanan," kuncinya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Andi Ilham Abubakar mengatakan, Pemkab Sinjai akan memaksimalkan distribusi air ke pelanggan menggunakan air baku Sungai Tangka. Oleh karena itu, tahun ini akan dilakukan peningkatan pompanisasi dari 40 liter per detik menjadi 100 liter per detik.