Di jalur politik, IAS juga bukan politisi kacangan. Pernah memimpin organisasi pemuda besar seperti AMPI Sulsel. Pernah menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel maupun Ketua DPD Demokrat Sulsel. Kesuksesan IAS sebagai wali kota juga tidak terlepas dari pengalaman IAS yang juga sempat duduk sebagai anggota DPRD Sulsel (1999).
Di kancah pertarungan pilkada, selain duduk sebagai wali kota dua periode, IAS punya pengalaman sebagai calon gubernur Sulsel 2013 berpasangan dengan Dr Aziz Qahhar Mudzakkar (AQM).
Ketika itu, Ilham-Aziz menghadapi kekuatan raksasa Syahrul-Agus yang maju sebagai petahana berpasangan. Hasilnya, IAS kalah dengan catatan perolehan suara 42 persen. Hanya selisih 38 ribu dengan jumlah suara yang berhasil mengantar Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman menjadi gubernur pada pilgub 2019 lalu.
"Saya berkesimpulan semua syarat memang sudah dipenuhi IAS untuk menjadi gubernur," terang mantan Ketua DPC PBB Lutim itu saat menerima IAS di kediamannya, di Desa Bawalipu, Kec Wotu, Selasa malam, 7 Februari 2023.
Sejumlah tokoh turut hadir menyambut IAS dalam pertemuan itu. Di antaranya Macoa Bawalipu, Bau Muh Aras Abdi To Baji Pua Sinri, pengurus Asosiasi Mantan Kepala Desa Se-Lutim, Arifin Kababa, Makmur Nasir, Mantan Ketua Tim Ibas-Rio Kec Wotu, serta sejumlah tokoh masyarakat Wotu.
Usai pertemuan itu, IAS yang ditemani mantan komisioner KPU Lutim 3 periode, Tom Wahyuddin lalu melepas penat di Cafe Uwe Pinane, Desa Bawalipu, bersama sejumlah tokoh. IAS sempat melantunkan 3 tembang usai ngobrol santai dengan sejumlah tokoh Lutim.