Hal yang sama juga disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.
Menurut Maria, kenaikan tarif angkutan udara terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari kelangkaan sparepart di daerah, masalah ketersediaan avtur hingga load factor yang rendah.
Karena itu, Maria berharap agar pemerintah daerah, khususnya pemerintah provinsi di Indonesia untuk berperan aktif membantu dalam kebijakan pengendalian inflasi. Termasuk melalui kebijakan subsidi penerbangan untuk menjaga keterisian penumpang. "Saat ini Pak Gubernur Sulsel sudah memberikan subsidi penerbangan," katanya.
Sementara itu, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan, subsidi penerbangan Toraja - Balikpapan, Bone - Makassar, Bone - Balikpapan, Bone - Kendari merupakan upaya menghadirkan konektivitas transportasi udara. Terlebih, Sulsel merupakan hub di kawasan timur Indonesia.
"Dengan dukungan untuk konektivitas transportasi udara ini diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi bagi Sulawesi Selatan. Konektivitas transportasi juga sejalan dengan visi misi Pak Gubernur Andi Sudirman Sulaiman," pungkasnya.
Untuk diketahui, tahun 2022 lalu, Pemprov Sulsel mengalokasikan bantuan keuangan kepada beberapa Kabupaten untuk subsidi penerbangan. (selfi/fajar)