Nama Museum Takalar Disepakati Menjadi “Museum Balla Appaka Sulapa”

  • Bagikan
Pj Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad (dua kanan) menghadiri kegiatan FGD tentang pengembangan Geopark dan museum, Rabu (8/2/2023)

Ketua Panitia Abd. Rauf Dini menyampaikan tujuan FGD ini ntuk meningkatkan kapasitas keilmuan tentang potensi keragaman biologi, warisan biologi, keanekaragaman hayati dan keragaman budaya dan sosialisasi keunikan geologi sebagai dasar pengembangan geopark Kabupaten Takalar kepada masyarakat dan stakeholder serta kepada pemerintah serta peningkatan pemahamanan tentang tujuan geopark untuk konservasi, edukasi untuk pelibatan masyarakat dalam kegiatan patiwisata berbasis alam dan warisan budaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

Kegiatan dilaksanakan sehari yang dihadiri Dandim 1426 Takalar, Sekda Takalar, Pimpinan OPD Kab. Takalar, para Camat se-Kab. Takalar, para Kepala Desa/Lurah se-Kab. Takalar, Ketua Pemangku Adat Kelembagaan dan Kerajaan Sulsel, penggiat seni dan budaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta guru seni dan budaya.

Adapun Narasumber dalam FGD tersebut yaitu Prof. Dr. Eng. Asri Jaya, ST. MT. IPM Teknik Geologi Unhas dengan materi inisiasi pengembangan geopark Kab. Takalar, Deddy Irfan Bachri, ST GM. Geopark Maros-Pangkep dengan materi Timeline Geopark Nasional Maros-Pangkep menuju UNESCO Global Geopark, Dr. Yadi Mulyadi, S.S, . M.A dengan materi yang dibawakan Pengembangan Pariwisata Berbasis Geopark.


Drs. Leonara membawakan materi Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2015 tentang Museum dan Prof. Dr. Aminuddin Salle, SH. MH dengan materi Pengembangan Kab. Takalar menjadi Destinasi Budaya Berdimensi Empat. (*)

  • Bagikan