Metode Jigsaw Tingkatkan Kapasitas Guru

  • Bagikan
PENYERAHAN SERTIFIKAT. Ketua Tim PPMU-PK, Dr. Asriani Abbas, M.Hum menyerahkan sertifikat kepada Kepala SMP Negeri 13 Bontoa, Maros, Irwan, S.Pd., M.Hum.

Tim tersebut melibatkan dosen Unhas, antara lain Dr.  Abbas, S.S., M.Hum., Dra. Haryeni, M.Hum., dan Mahasiswa S-3, Indarwati serta Naidah. Adapun Dr. Ikhwan M. Said, M.Hum. memberikan materi tentang Kaidah Bahasa Penulisan Karya Ilmiah. Materi ini cukup menarik perhatian peserta karena banyak hal-hal penting yang sering disepelekan dalam penulisan, baik penggunaan huruf kapital, tanda baca maupun penulisan singkatan dan kaidah-kaidah ejaan lainnya.  

Peserta menggunakan kesempatan diskusi tersebut dengan “curhat” tentang masalah-masalah yang kerap dialami dalam penerapan kurikulum sekarang. Tajuddin misalnya, guru SMP Negeri Bontoa ini menemukan masalah ketika mengimplementasikan “kearifan lokal” dalam bahan ajar dan praktiknya. Ia membimbing siswa dalam pembuatan makanan tradisional khas Maros, tetapi ketika mendapatkan kisi-kisi ujian, yang ada adalah narasi tentang makanan yang notabene bukan khas lokal Maros tersebut.

Masalah yang dialami Tajuddin tersebut mendapat perhatian dari Asriani.  Ketua Tim PPMU-PK ini menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut memang bertujuan melatih guru-guru berpikir kritis dalam menemukan masalah, mengembangkan masalah, menyintesiskan masalah, dan memformulasikan secara sistematis hasil penelitian yang bertema “Kearifan Lokal”. Nah, masalah yang terkait dengan persoalan teknis bahan ujian itu pula dapat menjadi tulisan yang kemungkinan akan mendapat perhatian dari pemerintah.

Demikian halnya dengan Syafri Daeng Jarre. Guru yang sering menulis puisi berbahasa daerah (lokal) ini juga mengisahkan bahwa dirinya sering bingung menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Dia mengaku banyak mendapat hambatan dalam proses dan pemerolehan hasilnya.

  • Bagikan