FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – PT Pupuk Indonesia (persero) telah merealisasikan distribusi 20 persen pupuk bersubsidi di Sulsel per 16 Maret 2023. Alokasi ini didominasi oleh pupuk untuk komoditas kakao.
Di Sulsel, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 49.887 ton di gudang lini III atau tingkat kabupaten. Jumlah stok tersebut setara 195 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 25.531 ton.
Adapun rinciannya, stok Urea sebesar 34.548 ton dan NPK sebesar 15.339 ton. Di Sulsel, Pupuk Indonesia memiliki sarana distribusi yang terdiri dari 44 gudang, 53 distributor, 1.178 kios dan 26 petugas lapang.
VP Penjualan Wilayah 6 Pupuk Indonesia Roh Eddy Andri W, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi secara nasional ditetapkan sebesar 7,8 juta ton di tahun 2023. Dengan rincian pupuk jenis urea sebesar 4,6 juta ton dan NPK sebesar 3,2 juta ton.
"Dengan kapasitas produksi 8,8 juta ton, kemampuan produksi kita untuk mencukupi kebutuhan urea bersubsidi lebih dari cukup. Begitu juga dengan Pupuk NPK, di mana kemampuan produksi kita 3,5 juta ton, dengan kebutuhan NPK bersubsidi 3,2 juta ton,” ujarnya di Four Points by Sheraton Makassar, Jumat kemarin.
Dirinya menyebut kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, Pemerintah memfokuskan subsidi pupuk kepada tiga jenis yaitu Urea, NPK Phonska & NPK Formula Khusus Kakao.
“Per 16 Maret 2023, kami telah menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 di Sulsel, yang sudah tersalurkan 136.895 ton atau 20 persen rinciannya Urea sebesar 83.362 ton, NPK Phonska sebesar 51.282 ton, NPK kakao 2.251 ton,” ujarnya.