FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Koordinator Komisariat lkatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Hasanuddin menyayangkan sikap represif aparat kepolisian dan Satpol PP terhadap massa aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi di Kabupaten Bulukumba.
Ketua Korkom IMM Unhas, Engki Fatiawan, menyayangkan dan mengecam tindakan aparat pengamanan aksi. Seharusnya pengamanan dilakukan dengan harmonis bukan dengan tindakan provokasi, pemukulan, dan penangkapan.
"Sudah seharusnya aparat pengamanan aksi mengamankan dengan harmonis para pengunjuk rasa. Saya menyangkan dan mengecam tindakan pemukulan yang terjadi terhadap ada lima teman-teman massa aksi termasuk di dalamnya teman-teman pengurus di PC IMM Kabupaten Bulukumba yang terluka," kata Ketua Koordinator IMM Unhas itu.
Engki juga menyampaikan bahwa tindakan aparat yang seperti itu mencederai citra Kepolisian dan Satpol PP.
"Tindakan yang dilakukan oleh aparat pengamanan telah mencederai citra kepolisian dan Satpol PP. Hal ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan terhadap kepolisian dan satpol pp. Saya meminta kepada pemerintah daerah bulukumba untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh satpol pp bulukumba," kata Mahasiswa yang juga putra daerah Bulukumba.
Berdasarkan kronologis yang disampaikan oleh aliansi pemuda dan mahasiswa bulukumba kejadian ini berawal pada saat massa aksi baru sampai pada titik aksi di depan Mall Caile Jalan Samratulangi. Belum selesai massa aksi memarkirkan kendaraannya, puluhan Satpol PP mendatangi massa aksi dan memprovokasi dengan menjatuhkan salah satu motor. Saat itu, massa aksi tidak menghiraukan hal tersebut.