Jembatan Beringin Jaya ini telah lama dinantikan warga sekitar. Sebab, selama ini masyarakat hanya menggunakan perahu rakitan (pincara) untuk menyebrang sungai. Sebanyak 1.621 kepala keluarga di sekitar jembatan kini sudah bisa beraktifitas normal sehari-sehari.
Setelah peresmian jembatan, Abang Fauzi juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang selama ini mencari nafkah lewat jasa penyeberangan jembatan dengan pincara. Suami bupati Lutra Indah Putri Indriani ini berharap akan ada sumber pendapatan lain ke depannya.
“Tentu ini berefek ke masyarakat yang selama ini menawarkan jada penyeberangan sungai. Tetapi kita memikirkan dampak yang lebih besar untuk masyarakat luas dengan hadirnya jembatan ini,” terangnya.
Menurut pihak Balai Jalan dan Jembatan Sulsel, jembatan ini adalah model pertama dan satu-satunya di Sulsel dengan model double sling.
Karena perjuangan Abang Fauzi, jembatan ini pun dijuluki oleh masyarakat sekitar dengan nama Jembatan Abang. Hal ini lantaran jembatan tersebut hadir tak lepas dari perhatian Anggota Fraksi Partai Golkar Muhammad Fauzi.