Achmad Muflih pada kesempatan tersebut menjelaskan potensi dan permasalahan yang sering terjadi di Kabupaten Wajo, khususnya Kota Sengkang. Terkait dengan masalah kesehatan, Kabupaten Wajo
pada umumnya masih menghadapi masalah dengan prevalensi atas sejumlah penyakit yang ada.
"Dengue, Tubercolosis, strokes, Cancer, Hypertension, Diabetes and Cardiovascular masih menempati angka-angka yang cukup tinggi dan menjadi ancaman yang signifikan. Demikian pula dengan Prevalensi Kondisi Kesehatan yang terdiri atas MMR, IMR, Toddlers Obesity, Kecelakaan Lalu Lintas dan Sedentary Lifestyle. Dan yang terakhir adalah masih besarnya angka Stunting yang mencapai 28,6%," ungkapnya.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sekaligus untuk menanggulangi dampak permasalahan yang dihadapi selama ini, Kabupaten Wajo melaksanakan beberapa agenda diantaranya adalah pelibatan warga lansia atau ULAMA (Usia Lanjut Masih Aktif) dalam berbagai upaya promosi kesehatan terutama dalam membentuk Pola Pikir Sehat di kalangan masyarakat yang diselenggarakan oleh Forum Kabupaten Sehat.
Lalu, mengantisipasi tingginya penyakit Dengue dengan melahirkan inovasi Go Cantik yang merupakan akronim dari Gerakan Wajo Cari Jentik. Karena inovasi ini, Distribusi Kasus DBD di Kabupaten Wajo dalam 4 tahun terakhir telah mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2022 lalu.
Juga, beberapa inovasi seperti Masyarakat Keera Peduli Disabilitas (Masker Pelita) dan JEMARI INDAH SIAP SIAGA atau Jemput dan Antar Ibu Bersalin Dari/Ke Rumah dengan Aplikasi Alarm Persalinan Siap Antar Jaga serta inovasi lainnya.