"Ke depan, Pemda akan terus bersinergi bersama para lansia dan seluruh stakeholder dengan membangun Early Warning System terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di Kabupaten Wajo. Begitu juga, kami dari NGO akan terus membantu dan mendukung program Kabupaten Sehat dengan melakukan sosialisasi sesering mungkin khususnya kepada kaum milenial agar seluruh masyarakat bisa memiliki kepekaan terhadap isu sosial," jelasnya.
Selain itu, Achmad Muflih Insani yang aktif melakukan pembinaan terhadap UMKM, khususnya mendorong legalitas dan kualitas produk mereka ini siap membantu dan berkolaborasi pada tatanan kabupaten sehat tersebut.
"Begitupun untuk mendukung tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana yang sehat, kita terus membantu menyukseskan Gerakan Masjid Cantik yang juga merupakan program prioritas Pemkab Wajo," ungkap Achmad Muflih yang juga merupakan pembina Pondok Tahfidz Iman Ahmad di Desa Sogi ini.
Sementara, Ketua FKS Kabupaten Wajo, Sitti Maryam menjelaskan bahwa sebagai bentuk penghargaan kepada perwakilan NGO yang turut hadir, dirinya meminta agar pemaparan Kabupaten Wajo disampaikan oleh Perwakilan NGO, Achmad Muflih Insani.
"Kamu juga mengapresiasi atas peran dari semua pihak sehingga Kabupaten Wajo bisa mendapatkan prestasi terbaik di bidang kesehatan dalam empat tahun terakhir. Kami juga mengapresiasi keberanian Achmad Muflih memaparkan tentang Kabupaten Sehat Kabupaten Wajo di hadapan peserta lintas negara," ucapnya.
Tidak lupa, Sitti Maryam menyampaikan terima kasih kepada WHO, WHO SEARO dan WHO Indonesia, khususnya Dr. Suvajee dan Dr. Fransiska beserta staf atas perhatian yang telah dicurahkan kepada Kabupaten Wajo. Juga kepada Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Bappenas, Fornas dan Unhas atas dukungannya untuk Kabupaten Wajo.