FAJAR.CO.ID, BANTAENG- Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban ganda TBC dan HIV sekaligus TBC merupakan penyebab kematian utama ODHIV. Berdasarkan data WHO tahun 2019 jumlah kasus TBC di Indonesia sebanyak 845.000 kasus dan menemptkan Indonesia sebagai peringkat kedua dunia penyumbang kasus TBC.
Menyikapi fenomena tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian kedua penyakit tersebut. Olehnya itu, Dinas Kesehatan Bantaeng menggelar Kegiatan Refreshing/OJT TB-HIV Tingkat Kabupaten Bantaeng Tahun 2023 bertempat di Ruang Pertemun UPT Pelayanan Gizi Terpadu, Kamis, 8 Juni 2023.
Kadis Kesehatan Bantaeng, dr. Andi Ihsan, M.Kes, meyampaikan bahwa kasus kedua penyakit ini (TBC dan HIV) masih menjadi masalah untuk ditemukenali sejak dini karena masih sangat kecil dibandingkan kejadian sebenarnya seperti fenomena gunung es (ice phenomenon).
“TB dan HIV ini kasusnya masih dalam situasi ICE PHENOMENON. Kasus yang nampak di permukaan masih sangat sedikit dibandingkan yang sebenarnya, sehingga dibutuhkan upaya terintegrasi untuk memaksimalkan kegiatan penemuan kedua kasus tersebut,” ungkap Ihsan.
Kegiatan ini juga menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Paru yang ketiganya memberikan materi terbaru dalam penanganan penyakit TBC dan HIV yang dipandu oleh dr. Armansyah, M.Kes, Kabid P2 Dinas Kesehatan Bantaeng.