Keikutsertaan PT Vale untuk mencegah stunting, selaras pula dengan visi pemerintah Luwu Timur untuk mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta menurunkan indeks prevalensi stunting menjadi 14,6 persen pada 2023.
Koordinator Program Martabak Berdasi dan Aksi Bergizi Puskesmas Nuha, Nurnia menjelaskan, upaya preventif atau pencegahan terhadap stunting untuk generasi mendapat dapat diterapkan kepada remaja putri. Salah satu penyebab stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak, disebabkan pula oleh kondisi calon ibu. Calon ibu yang mengalami anemia akan berpotensi melahirkan anak-anak yang stunting.
"Sebagai upaya pencegahan stunting, kami mengaharapkan semua siswa perempuan membiasakan minum tablet tambah darah (TTD) empat kali dalam sebulan, setiap pekan satu kali di hari yang sama. Langkah tersebut untuk menghindari terjadinya anemia atau kekurangan darah,” ungkap Nurnia.
Dalam kesempatan yang sama, Wahida selaku Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Nuha menyampaikan terima kasih kepada Puskesmas Nuha dan PT Vale, serta berkomitmen mendukung program tersebut. "Bukan hanya program pencegahan stunting dengan membiasakan minum TTD, tapi program pengurangan sampah plastik pun SMPN 1 Nuha sudah aplikasikan di sekolahnya. Bahkan kantin sekolah sudah tidak dibolehkan menyiapkan mie instan untuk anak sekolah," ungkap Wahida.
Sementara itu, Sekretaris Camat Nuha, Kamil Rasyid mengungkapkan bahwa sasaran utama kampanye ini adalah dengan tujuan melahirkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting, serta memberi adalah untuk memberi pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab stunting.